Sampit adalah kabupaten yang berada di Kalimantan Tengah yang beribu kotakan Palangka Raya. Sampit memiliki ikon yang populer pada masyarakat disana yang bernama patung Jelawat dan merupakan salah satu penggerak ekonomi yang paling besar di Kalimantan Tengah. Di kabupaten ini terdapat berbagai macam kebudayaan, pariwisata, kuliner dan pariwisata keagamaan. Penduduk di kota Sampit ini mayoitas adalah pendatang dari pulau Jawa dan Sumatera. Kini sebagian wilayah Sampit merupakan perkebunan kelapa sawit yang menjadi salah satu komoditas utama ekspor. Sampit didirikan pada 7 Januari 1953 berdasarkan pada Undang- Undang Darurat No.3 tahun 1953.
Motto dari kota Sampit adalah "Habaring Hurung" . Pada selatan dari kota Sampit terdapat potensi pertanian yaitu padi yang menjadi salah satu komoditas dari kota ini. Pada wilayah tersebut juga terdapat kebun kelapa dan gedung- gedung bertingkat yang digunakan untuk burung walet.
Pada tengah kota Sampit menjadi pusat perekonomian, bandara, sekolah- sekolah, pelabuhan, rumah sakit, pusat pemerintahan daerah dan bank. Tentunya jika kamu berkunjung pada wilayah ini, kamu dapat menemui perkebunan nanas yang merupakan salah satu dari ciri khas kota Sampit.
Keunikan dari Sampit yaitu budaya dan ritual dari kehidupan masyarakat disana. Ritual pakaja manantu, ritual mandi safar, ritual tiwah, dan ritual tahunan ma'ayun anak. Pantai Ujung pandaran merupakan salah satu objek pariwisata yang wajib kalian kunjungi karena pasirnya yang putih membuat perasaan siapapun yang datang menjadi tenang dan keunikannya juga merupakan pertemuan antara air laut dan air tawar. Sandung, sapundu, dan betang tumbang gagu merupakan aset budaya dari kota Sampit yang wajib kita jaga. Betang tumbang gagu dibangun pada tahun 1870 oleh Singajaya Antang dan pemuda- pemuda dayak lainnya, terletak di desa Antang Kalang.
Sungai Mentaya
Pelabuhan Sampit
PPM (Pusat Perbelanjaan Mentaya)
Bundaran Polres
Bundaran KB
Taman Kota Sampit
Tugu Adipura
Ikan Jelawat
Makanan Khas Kota Sampit
Humbut Pekat (Umbut Rotan)
Kelakai
Iwak Mihau (Ikan Mihau/Behau)
Dami Tiwadak/Cempedak
Tempat Wisata di Kota Sampit
Pantai Ujung Pandaran
Danau Biru
Kebudayaan-kebudayaan Kota Sampit
Mandi Safar
Lawang Sakepeng
Bapalas Bidan dan Batasmiyahan
Kegiatan keagamaan
BAHASA
Sampit menggunakan Bahasa Indonesia, tapi yang paling sering dipakai orang adalah Bahasa Banjar (Namun tetap Bahasa Dayak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura tetap sering terdengar).
Bahasa Sampit adalah sebuah bahasa Melayu Dayak. Pada mulanya penduduk asli penutur bahasa Sampit bermukim di kampung-kampung yang saling berjauhan letaknya tersebar di daerah aliran sungai. Mobilitas penduduknya terhambat akibat kondisi geografis yang terisolasi. Lagi pula kampung-kampung itu kebanyakan terpencil oleh hutan rimba, rawa-rawa, bukit dan sungai mempersulit kontak antar kelompok. Keadaan seperti itu menyebabkan penutur bahasa yang sama setelah terpisah dalam kelompok-kelompok lama kelamaan menjadi kendala saling paham semakin berkurang.
KESENIAN
Tarian
Salah satu cara mengungkapkan kegembiraan dan rasa senang masyarakat Kalimantan khususnya Kalimantan Tengah adalah menari tari Giring-giring. Awal mulanya Tari giring-giring merupakan tarian yang berasal dari suku dayak Ma’anyan dan dipopulerkan oleh suku tersebut. Lalu berkembang di daerah Kalimantan Tengah. Giring-giring atau bahasa masyarakat kalimantan adalah gangerang merupakan bambu yang berisi biji piding.
Hal itu disimbolkan dengan cara menari tari giring-giring yaitu menghentakkan satu tongkat Gantar yang dipegang tangan kiri ke lantai sedangkan tangan kanan memegang bambu yang berisi kerikil serta di goyangkan agar tercipta bunyi yang khas. Kaki-kaki penari mengikuti irama musik bergerak maju mundur. Ketepatan tangan dan kaki yang bergerak bersamaan merupakan bagian yang unik dan menjadi perhatian penonton dari tari giring-giring.Benda yang dibawa oleh penari yaitu bambu tipis (telang) berisi biji “piding” dan digoyangkan sehingga menciptakan nada yang ritmis adalah giring-giring. Nama benda giring-giring menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tarian ini sehingga dinamakan tari Giring-Giring. Kegiatan tari giring-giring banyak dilakukan pada acara perjamuan, peresmian atau acara adat yang menggambarkan rasa gembira dan rasa senang.
Manasai adalah satu jenis tari pergaulan yang ada pada masyarakat di Kalimantan Tengah. Tarian ini dilakukan oleh beberapa orang peserta, pria dan wanita yang berdiri berselang-seling antara pria dan wanita dalam satu lingkaran. Dimulai dengan semua menghadap kedalam lingkaran, kemudian berputar ke arah kanan, sambil melakukan gerak maju bergerak berlawanan arah jarum jam. kemudian menghadap ke arah luar lingkaran, berputar lagi ke arah kiri sambil melakukan gerak maju. Begitu seterusnya sambil berputar terus berlawanan arah jarum jam dengan mengikuti irama lagu pergaulan yang berjudul sama, lagu manasai. Setiap gerakan kaki dalam tarian ini, mirip dengan gerakan dalam irama. Tidak ada batasan usia dalam tarian ini. siapapun dan dalam usia berapapun boleh bergabung. Bergabung kedalam lingkaran tari dapat dilakukan kapan saja, mengikuti irama lagu. Dengan bertambahnya peserta yang ikut bergabung, maka lingkaran tari pun akan semakin membesar. Dan semakin banyak peserta tari, irama musik pun bisa semakin dipercepat, dan suasana gembira serta meriah pun akan terbentuk dan tercipta.
Sungai Mentaya
Sungai Mentaya selain dijadikan sebagai
tempat perdagangan dan pelayaran kapal juga dijadikan sebagai tempat
wisata dan menjadi sumber air PDAM bagi seluruh warga Kota Sampit.
Pelabuhan Sampit
Pelabuhan ini merupakan tempat turun dan
naiknya baranng-barang yang datang dari luar Sampit dan begitu juga
sebaliknya. Selain itu, pelabuhan juga tempat berlabuhnya kapal-kapal
penumpang baik yang datang dari luar Sampit maupun ke luar Sampit.
Pelabuhan ini posisinya di pinggir aliran Sungai Mentaya dan berdekatan
dengan PPM (Pusat Perbelanjaan Mentaya). Kalau malam,apabila tidak ada
kegiatan bongkar muat biasanya pelabuhan digunakan sebagai tempat santai
bersama teman,keluarga atau pasangannya, tempat hunting foto,dll.
Selain itu, ada juga restoran terapung, jadi sambil makan kita bisa
menikmati keindahan kota Sampit.
PPM (Pusat Perbelanjaan Mentaya)
PPM merupakan salah satu tempat Pusat
Perbelanjaan terbesar di Kota Sampit,letaknya berada di Jl. Iskandar. Di
PPM menjual berbagai macam kebutuhan mulai dari bahan pokok seperti
beras,sayur, ikan dan kebutuhan pokok lainnya, ada juga peralatan
elektronik, alat kelontongan, baju dan fashion lainnya. Di tempat ini, setiap harinya disibukkan dengan
kegiatan,mulai dari subuh hingga petang. Apalagi kalau mendekati
hari-hari besar, konsumen yang datang semakin melonjak,padat luar biasa
sehingga terkadang menimbulkan kemacetan.
Bundaran Polres
Bundaran Sampit atau lebih dikenal dengan
nama Bundaran Polres karena letaknya dekat dengan Polres Kotim.
Bundaran ini merupakan salah satu dari 3 bundaran besar di Kota Sampit,
bundaran ini bisa dikatakan sebagai pusat Kota Sampit karena posisinya
yang berada di tengah Kota Sampit. Bundaran ini juga terletak di jalan
yang ramai, jalan ke pelabuhan Sampit bisa melintasi Jalan A.Yani, jalan
menuju ke Pangkalanbun melintasi Jl.S.Parman dan jalan menuju
Palangkaraya melintasi Jl.Tjilik Riwut.
Salah satu jalan di Kota Sampit yaitu Jl. A. Yani.
Bundaran KB
Bundaran KB letaknya di Jalan H.M Arsyad, jalan
menuju ke arah Sampit-Samuda.
Ada yang unik, di bundaran ini yaitu
setiap sore mulai jam 15.00-18.00 WIB, tempat ini dijadikan tempat
mutar-mutar tidak hanya para muda-mudi saja tetapi orang dewasa pun
sering saya liat keliling Bundaran KB. Ada yang menggunakan sepeda,
motor maupun mobil. Apalagi kalau sabtu sore pas malam minggu kan, wah
banyak sekali motor-motor berjejer dipinggir jalan,ada hanya sekedar
nongkrong saja dan adapula yang konvoi, biasanya bagi klub-klub motor. Kalau hari minggu pagi dijadikan tempat untuk masyarakat olahraga
seperti lari pagi, bersepeda, dll.
Taman Kota Sampit
Taman Kota ini dijadikan sebagai tempat
berkumpul keluarga oleh masyarakat setempat atau bagi para pendatang.
Ada yang pernah bilang, ”Belum lengkap kalau datang ke kota Sampit tanpa
mampir di Taman Kota”. Selain itu, Taman Kota bisa dijadikan tempat
jogging, refreshing, jalan-jalan, nongkrong,dll. Kalau ada acara-acara
besar seperti Pawai, Kampanye Partai, Pertunjukan-Pertunjukan, Jalan
Sehat, Konser Musik juga diadakan di taman ini. Di sekitar taman banyak
dijumpai warung-warung dan pedagang-pedagang, ada yang jual
baju,celana,sepatu,kaset,mainan anak-anak,buah, ada yang jual
makanan,dll. Di tempat ini juga ada arena bermain untuk anak-anak
seperti tempat mandi bola, kereta badut. Adapula lapangan basket,
biasanya setiap sore ada kegiatan bermain basket baik untuk pertandingan
maupun hanya untuk latihan saja.
Tugu Adipura
Pada tahun 1997, Kota Sampit mendapatkan
penghargaan Adipura sebagai kota terbersih dan indah. Setelah 15 tahun
kemudian, Kota Sampit berhasil meraih kembali penghargaan tersebut dan
berhak mendapatkan Piala Adipura di tahun 2012. Adanya Adipura
membuktikan kesungguhan seluruh warga di Kabupaten Kotawaringin Timur
dalam menjaga kebersihan dan keindahan Kota Sampit. Semoga ke depannya,
Adipura yang diraih tetap dapat dipertahankan. Amin.
Ikan Jelawat
Gambar diatas merupakan salah satu gambar ikan jelawat yang posisinya di perempatan Jl.Yos Sudarso dan Jl.A.Yani, lebih tepatnya depan KNPI Kotim. Betul gak ya.. :)
Patung ikan jelawat sengaja dipilih oleh
Bupati Kotim Supian Hadi sebagai ikon Kota Sampit. Tujuannya agar selalu
diingat pendatang atau wisatawan yang berkunjung ke Kota Sampit ini.
Rencananya, patung itu akan dibangun di pinggir Sungai Mentaya.
Makanan Khas Kota Sampit
Humbut Pekat (Umbut Rotan)
Masyarakat Dayak Sampit menjadikan umbut
rotan sebagai bahan makanan khasnya. Umbut rotan bisa ditemukan di
beberapa pasar seperti pasar sejumput, pasar keramat, pasar subuh
ataupun PPM. Sebelum diolah menjadi sayur, rotan terlebih dahulu
dibersihkan dan dibuang kulitnya. Proses pembersihan ini agak sulit
karena ada duri-durinya. Bagian dalamnya yang agak lunak dipotong
kecil-kecil agar lebih muda dikonsumsi. Umbut rotan dapat dimasak
dicampur dengan sayur lain seperti dengan terong,potongan-potongan ubi
keladi, dioseng dan bisa juga dibuat sambal goreng umbut rotan.
Kelakai
Kelakai adalah salah satu jenis tumbuhan
paku-pakuan yang tumbuh di tanah gambut. Kelakai tumbuh dengan bebasnya
tanpa ada yang menanam. Tumbuhan ini bagi masyarakat Kota Sampit
dijadikan sebagai bahan makanan. Khasiat kelakai bisa memperbanyak
produksi susu ibu. Cara memasak kelakai cukup mudah, bisa dengan dibuat
sayur bening atau dioseng. Yang dimasak adalah pucuk-pucuk daunnya yang
muda saja. Rasanya pun sungguh enak.
Iwak Mihau (Ikan Mihau/Behau)
Iwak Mihau merupakan ikan darat yang
hidup di rawa-rawa, anak-anak sungai yang jauh dari sungai besar dan
sawah. Bentuknya agak mirip dengan iwak haruan (ikan gabus) tapi bedanya
mihau motif sisiknya agak beda dan tidak bisa besar.Ikan
mihau bisa masak digoreng, dibuat sebagai campuran sayur asam biar
terasa lebih manis kata mama saya kalau dicampur dengan ikan darat itu.
Selain itu, iwak mihau bisa dibuat campuran pada sambal tetapi iwak
mihau harus dibakar dahulu biar sambalnya terasa nikmat.
Dami Tiwadak/Cempedak
Cara membuat dami cempedak sangatlah
mudah, dengan cara mengupas kulit buah sampai terlihat putih kemudian
direndam dengan air garam dan diawetkan selama beberapa jam atau 1 hari
sesuai selera sampai kulitnya tidak terasa keras apabila sudah digoreng
dan disantap. Dami dapat dikonsumsi dengan menggorengnya hingga
kecoklatan. Kapan ya musim cempedak lagi, pengen banget makan dami
tiwadak buatan mama saya..hehee
Tempat Wisata di Kota Sampit
Pantai Ujung Pandaran
Pantai Ujung Pandaran terletak di
Kecamatan Teluk Sampit. Pantai yang masih asri ini langsung menghadap ke
Laut Jawa. Lokasi ini terletak 85 km sebelah selatan dari Pusat Kota
Sampit, tidak jauh dari jalan lintas Sampit – Kuala Pembuang (Kabupaten
Seruyan).
Perjalanan dari Sampit menuju ke Pantai
Ujung Pandaran memakan waktu sekitar kurang lebih 3 jam dengan
menggunakan kendaraan roda dua (motor). Tempat ini sering dikunjungi
oleh masyarakat Kota Sampit, Palangkaraya, Seruyan dan dari luar daerah
terutama pada hari-hari tertentu seperti hari raya dan tahun baru.Di pantai tersebut terdapat banyak pohon kelapa dan pohon cemara disisi pantainya.
Danau Biru
Danau ini terletak di Jl. S.Parman KM 6
Sampit-Pangkalanbun. Danau ini sering dikunjungi saat tahun baru, hari
raya, hari libur maupun hari-hari biasa.
Kebudayaan-kebudayaan Kota Sampit
Mandi Safar
Ada tradisi unik yang selalu dilakukan
oleh warga sekitar di waktu bulan Safar, yakni warga menggelar acara
Mandi Safar di Sungai Mentaya yang dipercaya dapat membuang sial bagi
orang yang melakukannya.
Lawang Sakepeng
Lawang Sakepeng yaitu semacam pintu
gerbang atau gapura dari pelepah daun kelapa yang diberi rintangan
benang. Pada rintangan benang penghalang dipasang pula bunga berwarna –
warni agar nampak indah dan semarak. Pengantin Pria dan rombongannya
tidak boleh masuk ke halaman rumah sebelum membuka Lawang Sakepeng
tersebut. Caranya adalah dengan memutuskan benang – benang perintang
oleh pesilat – pesilat yang dipilih mewakili masing – masing pihak
dengan diiringi tabuhan tabuhan gendang dan gong. Makna dari upacara
membuka lawang sakepeng ini adalah untuk menjauhkan semua rintangan dan
malapetaka yang dapat menimpa kedua mempelai dalam membina rumah tangga
mereka dikemudian hari.
Bapalas Bidan dan Batasmiyahan
Upacara ini merupakan ritual doa pada anak yang baru lahir agar diberikan keselamatan.
Bapalas Bidan sebagai bentuk ucapan
terimakasih orang tua si anak kepada bidan yang membantu kelahiran
anaknya. Orangtua si anak menyerahkan kepada si bidan beberapa
persyaratan seperti beras, kelapa gula jawa, serta telur ayam kampung.
Setelah upacara Bapalas Bidan selesai, dilanjutkan dengan upacara
Batasmiyahan yaitu sebuah upacara untuk memberikan nama pada anak yang
baru lahir. Ayunan bayi menggunakan kain kuning,diberi gantungan bunga
rampai,pisangdan hiasan anyaman dari pucuk nyiur seperti anyaman bentuk
burung,bola-bola,dll.
Acara mengenang dan mendoakan seseorang
yang sudah meninggal. Dilakukan dari 3 hari sesudah seseorang tersebut
meninggal, kemudian 7 hari,25 hari, 40 hari dan 100 hari dengan meminta
doa kepada para tetangga dan berbagi berbagai makanan yang disediakan
dari kue cucur, serabi, dan lain-lain. Acara keagamaan mengenang dan
mendoakan seseorang yang sudah meninggal tersebut dinamakan Arwahan
sedangkan 1000 hari dinamakan juga Behaul.
BAHASA
Sampit menggunakan Bahasa Indonesia, tapi yang paling sering dipakai orang adalah Bahasa Banjar (Namun tetap Bahasa Dayak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura tetap sering terdengar).
Bahasa Sampit adalah sebuah bahasa Melayu Dayak. Pada mulanya penduduk asli penutur bahasa Sampit bermukim di kampung-kampung yang saling berjauhan letaknya tersebar di daerah aliran sungai. Mobilitas penduduknya terhambat akibat kondisi geografis yang terisolasi. Lagi pula kampung-kampung itu kebanyakan terpencil oleh hutan rimba, rawa-rawa, bukit dan sungai mempersulit kontak antar kelompok. Keadaan seperti itu menyebabkan penutur bahasa yang sama setelah terpisah dalam kelompok-kelompok lama kelamaan menjadi kendala saling paham semakin berkurang.
KESENIAN
Tarian
- Tari Giring Giring
Salah satu cara mengungkapkan kegembiraan dan rasa senang masyarakat Kalimantan khususnya Kalimantan Tengah adalah menari tari Giring-giring. Awal mulanya Tari giring-giring merupakan tarian yang berasal dari suku dayak Ma’anyan dan dipopulerkan oleh suku tersebut. Lalu berkembang di daerah Kalimantan Tengah. Giring-giring atau bahasa masyarakat kalimantan adalah gangerang merupakan bambu yang berisi biji piding.
Hal itu disimbolkan dengan cara menari tari giring-giring yaitu menghentakkan satu tongkat Gantar yang dipegang tangan kiri ke lantai sedangkan tangan kanan memegang bambu yang berisi kerikil serta di goyangkan agar tercipta bunyi yang khas. Kaki-kaki penari mengikuti irama musik bergerak maju mundur. Ketepatan tangan dan kaki yang bergerak bersamaan merupakan bagian yang unik dan menjadi perhatian penonton dari tari giring-giring.Benda yang dibawa oleh penari yaitu bambu tipis (telang) berisi biji “piding” dan digoyangkan sehingga menciptakan nada yang ritmis adalah giring-giring. Nama benda giring-giring menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tarian ini sehingga dinamakan tari Giring-Giring. Kegiatan tari giring-giring banyak dilakukan pada acara perjamuan, peresmian atau acara adat yang menggambarkan rasa gembira dan rasa senang.
- Tari Manasai
Manasai adalah satu jenis tari pergaulan yang ada pada masyarakat di Kalimantan Tengah. Tarian ini dilakukan oleh beberapa orang peserta, pria dan wanita yang berdiri berselang-seling antara pria dan wanita dalam satu lingkaran. Dimulai dengan semua menghadap kedalam lingkaran, kemudian berputar ke arah kanan, sambil melakukan gerak maju bergerak berlawanan arah jarum jam. kemudian menghadap ke arah luar lingkaran, berputar lagi ke arah kiri sambil melakukan gerak maju. Begitu seterusnya sambil berputar terus berlawanan arah jarum jam dengan mengikuti irama lagu pergaulan yang berjudul sama, lagu manasai. Setiap gerakan kaki dalam tarian ini, mirip dengan gerakan dalam irama. Tidak ada batasan usia dalam tarian ini. siapapun dan dalam usia berapapun boleh bergabung. Bergabung kedalam lingkaran tari dapat dilakukan kapan saja, mengikuti irama lagu. Dengan bertambahnya peserta yang ikut bergabung, maka lingkaran tari pun akan semakin membesar. Dan semakin banyak peserta tari, irama musik pun bisa semakin dipercepat, dan suasana gembira serta meriah pun akan terbentuk dan tercipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar